CREATIVE Marketing

Bila Anda mengingat Sampoerna A-Mild, apa yang terlintas di benak
Anda ? Tentunya rokok mild kretek, bukan ? Namun kini sebagian orang
juga ingat benar bila A-Mild identik dengan iklannya yang menggelitik dan
penuh canda. Juga gaya iklan Sampoerna Hijau yang akhirnya menancap
di benak konsumen. Inilah cara-cara kreatif pemasaran menyiasati ruang
pasar yang ‘dipagari’, karena di bisnis rokok banyak sekali larangan yang
membatasi keleluasaaan beriklan.

Luar biasa memang, hambatan dan kendala bisa saja menjadi tantangan
untuk menggali, mengeksplorasi dan eksekusi kreativitas. Pemain-pemain
yang cerdik juga selalu membaca perilaku konsumen yang ketakutan, atau
bahkan berani memunculkan ketakutan di benak konsumen, didramatisir
dan dikemas dengan bahasa komunikasi yang pas, kemudian dibombardir
ke dalam benak konsumen melalui kampanye iklannya yang kreatif,
contohnya : iklan GardaOto, iklan Antis, Hygenix, Handy Clean ketika
musim penyakit SARS yang lalu.

Bidiklah segmen orang-orang yang takut. Bidiklah segmen orang pemimpi.
Bidiklah segmen orang yang bosan dengan apa yang tersedia di pasar.
Semua yang ada di pasar dapat diekspliotasi menjadi peluang bisnis yang
menggiurkan melalui pendekatan-pendekatan kreatif : (1) mengidentifikasi
ceruk pasar baru atau mungkin menciptakan pasar ; (2) inovasi produk ;
(3) mengembangkan cara komunikasi unik dan berbeda. Semua taktik
tersebut akan lebih efektif bila dibidik ke ‘jantung konsumen’, sehingga
unsure emosional akan banyak bermain disini.

Inilah cikal bakal emotion-driven marketing, yang menurut saya lebih kuat
daripada sekedar emotional branding. Kalau kita berhasil ‘membaca’
emosi konsumen melalui riset perilaku dan kebiasaannya, baik secara
individu maupun secara komunitas, maka kita dapat menafsirkan
‘ekspektasi’ secara lebih tepat, menawarkan produk yang sesuai dan
strategi pemasaran kita akan lebih efektif. Dengan pendekatan emotiondriven
marketing, tidak harus merek yang lama dan sudah melegenda,
yang juga sering disebut sebagai merek-merek dengan nilai emosi yang
kuat, bakal dijamin sukses. Merek baru juga memiliki peluang yang sama
besar untuk menjadi sukses, seperti Ovale, Antis, Extra Joss, Vegetta. Namun
jangan lupa, mereka lahir dengan pendekatan kreatif.

Para pemain yang sadar bahwa zona baru pemasaran bukan hanya
market-zone, atau mind-zone, tetapi juga heart-zone, maka akan
melakukan reorientasi positioning produk dengan pendekatan yang lebih
seksama, bukan hanya melihat price map, product-content map, quality map,
atau mengukur dari semua atribut yang sudah ada, tangible dan
hanya sekedar dicari-cari celah dimana kita dapat ‘menyelip’ di antara
para kompetitor. Dengan suatu value-proposition yang tajam, berbeda
dan ‘pre-emptive’, maka kita akan memiliki posisi yang lebih terdepan,
sekalipun bukan yang terbesar, mencipta permintaan baru, bukan sekedar
mengisi pasar. Inilah cara lain mengalahkan para pemimpin pasar.

Jenius itu ada batasnya, tapi bodoh tak terbatas …………………… (ngerti
kan ?) Emangnya kalau enggak ngerti berani nanya ?

Understand your customer first, then you will understand what to sell and
how to make profit.














by : John Kwee As Jahja

Tidak ada komentar: