Uruslah Bisnis Anda Sendiri

• Kebanyakan orang bekerja untuk orang lain tetapi bukan untuk diri mereka sendiri.

Pertama mereka bekerja untuk pemilik perusahaan, kemudian untuk pemerintah melalui pajak, dan akhirnya untuk bank yang memiliki hipotek mereka.
• Salah satu rahasia dari orang kaya adalah:
“Uruslah bisnismu sendiri.” Pergumulan finansial sering kali secara langsung merupakan hasil dari orang yang bekerja sepanjang hidup mereka untuk orang lain.

Banyak orang tidak akan memiliki apapun pada akhir hari-hari kerja mereka.
• Yang jadi masalah dengan sekolah adalah bahwa anda sering kali menjadi apa yang anda pelajari.

Jadi, jika anda misalnya belajar memasak, anda menjadi koki. Jika anda belajar hukum, anda menjadi pengacara dan jika anda belajar mesin mobil, anda menjadi montir.

Kesalahan dalam menjadi apa yang anda pelajari adalah bahwa terlalu banyak orang lupa untuk mengurus atau memikirkan bisnis mereka sendiri.

Mereka menghabiskan hidup mereka untuk mengurusi/menjalankan bisnis orang lain dan membuat orang lain itu kaya.
• Alasan utama mayoritas orang miskin dan kelas menengah itu bersikap konservatif dalam hal keuangan yaitu berarti, “saya tidak berani mengambil resiko” adalah bahwa mereka tidak mempunyai pondasi finansial.

Mereka harus bergantung pada pekerjaaan mereka.
Mereka harus melakukannya dengan aman.
• Mulailah mengurus dan menjalankan bisnis anda sendiri.
Teruskanlah kerja harian anda, tetapi mulailah membeli aset-aset riil, bukan liabilitas atau harta benda pribadi yang tidak mempunyai nilai riil ketika anda sudah memilikinya di rumah.

Sebuah mobil baru menyusut 25% dari harga yang anda bayar pada saat anda mengendarainya pertama kali meninggalkan showroom mobil. Ini bukanlah aset sebenarnya sekalipun bangkir anda mengizinkan anda mendaftarnya sebagai salah satu aset.
• Bagi orang dewasa, jagalah pengeluaran anda agar tetap rendah, kurangilah liabilitas anda, dan rajin-rajinlah membangun dasar aset yang solid.

Bagi orang muda yang masih belum meningggalkan rumah (masih tergantung orang tuanya), sangatlah penting bagi orangtua untuk mengajari mereka perbedaaan antara aset dan liabilitas.

Ajarilah dan buatlah mereka mulai membangun kolom aset yang solid sebelum mereka meninggalkan rumah, menikah, membeli rumah, mempunyai anak.

Terperangkap dalam posisi finansial yang berbahaya, tergantung pada sebuah pekerjaan, dan membeli segala sesuatu secara kredit.

Ada begitu banyak pasangan muda menikah terperangkap dalam gaya hidup yang tidak akan membiarkan mereka keluar dari utang sepanjang masa kerja mereka.
• Pikirkanlah “Begitu dolar/rupiah masuk ke dalam kolom aset anda, ia menjadi karyawan anda.” Hal terbaik soal uang adalah bahwa ia bekerja 24 jam sehari dan dapat bekerja untuk generasi.

Teruskanlah pekerjaan harian anda, jadilah karyawan yang bekerja keras dan bagus, tetapi teruslah membangun kolom aset itu.
• Ketika arus kas anda tumbuh, anda dapat membeli beberapa barang mewah. Perbedaaan penting adalah bahwa orang kaya membeli barang mewah belakangan (bukan prioritas utama).

Sementara orang miskin dan kelas menengah cenderung membeli barang mewah lebih dulu (prioritas utama). Orang miskin dan kelas menengah sering kali membeli barang mewah seperti rumah besar, berlian, pakaian dari bulu binatang, perhiasan atau kapal pesiar karena mereka ingin kelihatan kaya. Mereka kelihatan kaya tetapi dalam kenyataannya mereka hanya semakin terporosok dalam utang dengan kredit.

Orang yang berlimpah uang, orang kaya jangka-panjang, membangun kolom aset mereka lebih dulu. Kemudian, pemasukan yang dihasilkan dari kolom aset dipakai untuk membeli barang mewah.

Orang miskin dan kelas menengah membeli barang mewah lebih dulu dengan keringat dan darah mereka sendiri dan dengan warisan anak-anak mereka.


sumber: buku Rich Dad, Poor Dad

"Pelanggan adalah orang yang menghidupi kita.
Jangan pernah mengabaikan mereka."
Walt Disney

Tidak ada komentar: